Sesuatu Yang Enak Dan Nikmat Adalah Sesuatu Yang Akhirnya Adalah Buruk 

Sesuatu Yang Enak Dan Nikmat Adalah Sesuatu Yang Akhirnya Adalah Buruk 

Sesuatu yang sehat dan baik tidak selamanya prosesnya enak. Karena sesuatu yang tidak sehat dan tidak baik itulah prosesnya yang nikmat. Itulah kenapa banyak orang menjadi sakit, menjadi candu, menjadi jahat, karena proses nya itu nikmat dan mengasyikkan. Sehingga wajar banyak orang jatuh kedalam dosa. Karena untuk menjadi baik, dan sehat, butuh orang berani dan dewasa serta konsisten untuk melakukannya.

Sesuatu Yang Enak Dan Nikmat Adalah Sesuatu Yang Akhirnya Adalah Buruk

Banyak orang yang terus melakukan kesalahan, melakukan sesuatu yang nyatanya itu tidak baik, tidak sehat. Tapi dengan kesadaran penuh, dia tetap melakukannya. Itu karena mereka suka dengan pilihan itu, prosesnya nikmat, dan membahagiakan. Walaupun mereka tahu itu kenikmatan sementara. Seperti merokok, minum-minum alkohol berlebihan, narkoba. Orang tahu itu dosa, itu tidak baik, akan merusak karaktermu dan kesehatanmu. Tapi toh masih banyak orang yang melakukannya, bahkan dengan kondisi sadar. Karena nikmat. Ya bagus jika orang itu tahu mengerem dirinya, Dan tahu kapan harus berhenti, atau berubah.

Tapi bagi orang yang sudah candu, itu sangat sulit. Orang tahu makanan junk food, fast food, semua yang instan tidaklah sehat untuk kesehatan. Tapi dengan kesadaran penuh, masih memilihnya, masih menikmatinya, dan semakin banyak pilihan. Karena orang tahu itu enak, memuaskan. Memberikan kesenangan. Walaupun sementara. Ada orang yang bisa mengerem. Jadi mencoba itu sekali-kali. Dan it’s okey. Tapi bagi orang yang tidak bisa menahan dan mengontrol diri itu bahaya. Karena bisa memancing untuk mengalami banyak kompikasi penyakit, seperti diabetes, kolestrol, darah tinggi, asam urat, dan penyakit berbahaya lainnya.

Sehingga kadang orang harus merasakan sakit itu dulu. Merasakan siksa dan sulitnya, dampak dan efek dari suatu kenikmatan sesaat itu, barulah berhenti. Dan itulah manusia, keras kepala. Tapi itu tidak bisa disalahkan. Jika cara untuk mengubah perspektif seseorang dengan menyakiinya terlebih dahulu, ya sudah, lakukan. Karena itu lebih baik, daripada membiarkannya terus melakukan kesalahan. Sehingga dia bisa menjadi orang lebih sehat lebih berhati-hati dari orang yang belum pernah menikmati kenikmatan sementara itu.